Benar Saja, Semua tak Semudah itu
Tap..tap...
Tertatih langkah kaki menyusuri riak pikiran dan harapan yang baru tersusun menjadi semua rencana. Sesegera mungkin akan disusun menjadi target yang ingin dicapai. Benar saja ketakutan awalnya adalah tentang menjalankannya, benar-benar tidak melenceng dari ketakutan awal ketika menyusunnya.
Tapi siapa yaang mampu mengira bahwa kali ini kita berupaya dalam menjalankannya. Siapa sangka bahwa sekarang kita jatuh bangun dalam mewujudkannya. Tak peduli penuh atau tidaknya list targetan dengan ceklis-ceklis yang menandakan kita telah mengerjakannya. yang terpenting adalah kita mengupaykannya.
Kita saja tak mengira bahwa kesibukan kita hari ini adalah kesibukan yang mencoba selalu mendekatkan diri kepada Allah. Kita ingin merasakan nyamanya berada dalam dekapan cinta Allah. Kita ingin merasakan jiwa-jiwa yang tenang dan tunduk dalam ridho Allah.
Kita selalu berupaya mengingat Allah, kita selalu mengosongkan tempat khusus agar Allah selalu ada dalam hati dan ingatan kita. Kita tidak pernah berhenti mencoba untuk merayu Allah dalam meminta ridho-Nya. karena kita tau bahwa kita tidak dalam stabil yang baik, karena kita hanyalah manusia.
Tugas kita adalah mengontrol semangat ini hingga akhir. Setelah Ramadhan kali ini, maka kebaikan ini akan menjadi kebutuhan kita. Tertatih bukan berarti kita mesti lengah. Tertatih bukan berarti kita mesti menyerah. Kita tertatih bukan berarti tidak bisa. Kita hanya beda cara dalam mengapainya. Kita paham bahwa cinta Allah pada hambanya tidak hanya dalam satu bentuk saja. Makanya tidak ada alasan bagi kita untuk membiarkan semangat ini memudar
Tetap lah melangkah, karena di depan sana banyak hal yang mesti kita tau. Perjuangan hari ini tidak akan sepenuhnya sama dengan hari esok. Hingga esoknya kita bisa bercerita kembali tentang harapan dan perjuangan kita. Apakah masih tetap sama atau malah meningkat tajam ke atas, dan mudahan tidak sebaliknya.

Komentar
Posting Komentar