Ternyata Kuncinya adalah Syukur

     Tiap-tiap kita memiliki cerita yang beragam, mengisi dengan indah setiap sudut kenangan yang masih memiliki tempat. Seakan-akan tak mendapatkan izin untuk dibiarkan kosong. Mematung, mengingat kenangan dari sandaran di tepi ujung pintu.

    Setelah ditelik kembali ke belakang, kita kerap bertanya, mengapa ini tak menemui ujungnya, bahkan jeda nya saja entah kapan ? 

    Sadar atau tidak, ternyata ini tetang melatih kesabaran dan ke ikhlasan kita. Bisa jadi ini adalah pengabulan doa yang pernah kita lontarkan.

    Sebagai seorang muslim maka berdoa tidak memiliki sisi rugi sedikitpun, Allah akan kabulkan. Namun masalah ketetepan seperti apa pengabulannya  tentu itu adalah hak Allah seutuhnya, itulah sebabnya kita tidak boleh memisahkan ikhtiar dengan tawakkal. Dilain sisi, jika dalam masa hidup kita, ada doa yang kita panjatkan belum dikabulkan Allah, maka itu akan menjadi pahala di kehidupan yang sesungguhnya.

     Kadang Kita tak ingin terlampau mengira bahwa masalah kitalah yang paling membara. Takut hal ini akan menutup pandangan kita terhadap masalah yang terjadi pada orang-orang disekeliling kita. 

    Sedikit berbagi, Saya pernah mengalami beberapa masalah yang membuat saya merasa bahwa ini merupakan titik terberat. Sebagai seseorang yang memilih untuk diam dan hanya bercerita pada orang-orang terdekat. maka saya kerap sekali bercerita pada orang-orang terdekat saya. Namun, setelah selesai bercerita yang menangis bukan saya, tetapi orang yang mendengarkan cerita saya, bukan karena cerita saya yang begitu mnenyedihkan namun masalah dia yang tidak bisa dia bagi karena saya sibuk mengeluhkan masalah saya.

    Kita saling mencoba untuk berbagi kisah yang mungkin bisa kita ambil hikmahnya, bahwa kita memiliki porsi kita masing-masing. Jalan cerita saya tentu tidak bisa disamakan dengan yang lainnya. begitu juga dengan cerita teman-teman semua. Kadang berdamai dengan keadaan tidak seburuk yang ada dalam bayangan kita. 


Kuy jangan lupa Alhamdulillah nyaa yaa.


   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hai, Apa Kabar?

Kamu akan Menjadi Sekuat Baja untuk Menangkisnya