Si paling Berat

Jika dulu kita menganggap masalah kita adalah yang paling berat, maka disaat itu kita belum memahami jalan cerita hidup yang cukup jauh. Dan jika sekarang kita meyakini bahwa setiap kita memiliki titik berat disetiap jalan cerita, namun jenisnya saja yang tak sama. Mungkin kita memang sudah dewasa.

Karena dikitnya membaca kita kerap menghakimi apa yang terjadi pada kita adalah bagian yang tak semestinya dan menjadi bagian terberat yang seolah-olah tidak bisa kita hadapi. Padahal Tuhan kita, Allah Ta'ala tak akan menguji hambanya diluar batasan kita

Dalam Firman-Nya, Allah menjelaskan pada awal QS Al-baqarah ayat 286

Artinya : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang di kerjakan dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya...

Apa yang menimpa kita tidaklah diluar batas kita. Allah telah berlaku adil pada kita. Kadang kita saja yang suka lupa dan melewati batas diri kita. mendzalimi diri sendiri, orang sekitar, hingga melupakan kewajiban kita ke pada Allah azza wa jalla.

Padahal kita tau tugas kita adalah Sabar dan Shalat. namun karena lemahnya kita. kita malah sibuk mengeluh, meratap, bahkan menjauhkan diri dari Pencipta.

Kita sama tau bahwa hakekat ujian adalah menaikan kelas bukan menjatuhkan. Seperti yang kita pelajari dalam sejarah. Itulah mengapa kita mesti melek dengah sejarah. Karena "tidak ada yang baru di atas bumi di bawah langit" itulah sejarah. Masalah kita ada Peyelesaiannya dalam sejarah, kekuatan kita ada ketika kita tau bahwa kita tidak sendiri. 

Seperti cahaya menyinari dalam kegelapan, menampaki jalan terang dalam menghadapi ujian yang menimpa. Tampak jelas apa yang mesti dilakukan. Menyadari kita bahwa mental muslim itu mental yang kuat dan taat kepada Allah

Selagi hubungan kita dengan Allah tidak bermasalah maka selama itu pula kita tidak mesti khawatir dengan apa yang menimpa kita. Meski berat kita tak mesti mundur, karena kita tidak hanya bercerita tentang hasil namun juga proses

Kuat-kuat yaaa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hai, Apa Kabar?

Ternyata Kuncinya adalah Syukur

Kamu akan Menjadi Sekuat Baja untuk Menangkisnya