Pilihan
Mesti memilih dalam pilihan yang tidak kamu inginkan, adalah keletihan yang tak bisa kita utarakan. Kamu memiliki lebih dari satu pilihan, namun opsinya bukanlah apa yang telah kamu buat. Kamu diminta untuk memilih satu dari 3 opsi yang tidak ada milik mu disana. Namun kamu masih "dipaksa" untuk membuat pilihan. dan lebih kejamnya, mesti saat ini juga
Mungkin itulah mengapa orang-orang banyak mengatakan bahwa realita jauh menegangkan, jauh lebih menantang dan menguras begitu banyak tenaga bahkan tak luput air mata.
Sejauh ini tak banyak yang bisa kita pahami hal tepat apa yang bisa kita lakukan.
Yang kita tau, selain tetap ikhtiar kita tidak boleh berhenti melobi. Melobi Sang Pencipta untuk segala kebaikan yang tidak bisa kita lihat dengan mata.
kerap kali dalam hati kita berkata.
"Untuk semua yang ter-rencana..
Jika hari ini aku mengeluh untuk mewujudkan mu, maka jangan pula kamu ikut memudar. Waktunya boleh saja tidak sesuai rencana, tapi mewujudkan mu masih tetap ku upayakan".
Hampir setiap senja kita gunakan dalam mengumpulkan keberanian untuk tetap mewujudkannya.
Kita tidak ingin jika mimpi kita hanyalah sebatas mimpi saja.
Kita tanamkan dalam diri kita bahwa jika orang-orang bisa, maka tidak ada pengucualian untuk kita.
Kita berpijak pada pijakan yang sama.
Kita memulainya dengan niat yang tak jauh berbeda.
Hal ini semakin meyakinkan kita bahwa semua akan menemui titik akhiirnya.
Kita adalah pejuang yang tak henti melangkahkan kaki.
Menelusuri tiap jalan yang ditampakan di depan mata.
Ketika kita fokus dengan masalahnya, maka kita akan sulit melihat solusinya.
Itulah mengapa kita tidak boleh merubah tujuannya, tapi ubahlah strateginya.
Kali ini pilihan kita yang tidak adaa, bukan berarti kemenangan kita tidak ada juga. Kita hanya perlu melanjutkan, bukan berhenti kemudian melupakan. Buatlah pilihan pada sesuatu hal yang di dalamnya terdapat ridho Allah, sehingga kita tidak lupa bahwa Allah-lah pemilik skenario terbaik dalam hidup kita.
Sampai senyum manis mu memancarkan kecantikan alami dari rahmat yang Allah siapkan untuk kita. Seraya berkata "ooo... jadi ini maksud Allah". MasyaAllah romatisnya cinta Allah kepada hambanya.
Jadi jangan bentangkan tali keluhan panjang dulu yaa, lapangkan dulu dada nyaa, setelah itu baru lihat cinta-Nya.
Komentar
Posting Komentar